SKENARIO
ROLE PLAY
KONSELING PERAWATAN
BAYI
BARU LAHIR
Dosen : Wisuda Andeka Marleni, S.ST,.
M.Kes.
Disusun oleh :
Kelas : Tingkat 2 DIV Kebidanan
Anggota :
1. Desi
Vetti Anggraini (PO 5140313 003)
2. Dina
Anggraini (PO 5140313 004)
3. Eka
Ratna Sari( PO 5140313 008)
4. Gita
Hardianti (PO 5140313 011)
5. Ice
Puspita Ria (PO 5140313 012)
6. Monica
Meliani Putri (PO 5140313 018)
7. Reka
Utari Efalia (PO 5140313 025)
8. Rini
Ayu Andriani (PO 5140313 027)
9. Selmei
Usmiyanti (PO 5140313 028)
PROGRAM STUDI DIV
KEBIDANAN
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BENGKULU
Tahun Akademik
2014/2015
ROLEPLAY KONSELING BAYI BARU LAHIR
Pemain :
1. Mami : Reka Utari Efalia
2. Papi : Gita Hardianti
3. Bidan : Rini Ayu Andriani
4. Oma : Monica Meliani
Putri
5. Nenek : Dina Anggraini
6. Bunda : Ice Puspita Ria
7. Asisten Bidan : Selmei Usmiyanti
Di sebuah rumah di Kota Makmur, ada
sepasang suami istri yang masih berusia 24 tahun. Mereka baru baru saja
mendapatkan karunia seorang anak perempuan. Sepasang suami istri ini belum
mempunyai pengetahuan mengenai perawatan pada putri cantiknya itu Suaminya
sebut saja bapak Martin dan istrinya Ibu Vetti. Ibu Vetti ini adalah wanita
karir, sehingga karena kesibukkannya dia tidak begitu mempunyai waktu untuk
belajar hal perawatan bayi ketika dalam kehamilannya. Hingga saat bayinya lahir ibu Vetti memiliki
kesulitan untuk perawatan bayinya. Sepasang suami istri ini belum mempunyai
pengetahuan mengenai perawatan pada putri cantiknya itu.
Adegan 1.
Dalam suatu ruangan, Bapak Martin sedang bermain
dengan anaknya.
Papi : Cantiknya anak papi ni.
Hidung Mancung kayak papi, kulitnya putih kayak mami dan papi, bibirnya merah
kayak bibir mami. Iya kan, mi???
Mami : Pastinya dong pi. Anak siapa
dulu doong.
Papi : Acem nian anak papi belum
mandi.
Mami : Masih pagi pi, masih jam 7. Papi
aja belum mandi.
Papi : (tertawa)
Oma : (masuk kamar) Bunga, bunga
cantik cucu Oma. Sudah mandi cucu kesayangan oma?
Papi : Beyum oma, tante bidan belum
datang.
Mereka
berbincang sambil mami membereskan pakaian Bunga.
Oma : Udah hampir siang ini Tin, kok
asisten bidan belum juga datang. Sini biar mama yang telpon.
(Oma menelepon
asisten bidan)
Asisten Bidan : Hallo, Assalamualaikum. Klinik bidan Jeruk
Mandiri. Ada yang bisa dibantu?
Oma : Halo, walaikumsalam. Ini
dengan Ibu Gita orang Tua bapak Martin dan ibu Vetti. Begini nak, cucu saya
pagi ini belum dimandikan. Jam berapa yah nanti datangnya?
Assiten Bidan : oh iya Ibu, nanti saya yang akan memandikan.
Nanti saya datangnya jam 8 bu.
Oma : Oh iya nak, ditunggu ya.
Makasih.
Akhirnya pada
jam 8 pagi, asisten bidan datang kerumah bapak Martin.
Asisten Bidan : Assalamualaikum
Oma : (membuka pintu) Walaikumsalam.
Ayo masuk nak.
Asisten Bidan : Mana dedeknya bayinya bu?
Oma : Ada dikamar. Ayo ibu antar
masuk.
(Masuk Kamar)
Asisten Bidan : Pagi dedek bungaaa.
Papi+ Mami : Iya pagi juga tantee.
Asisten Bidan : Sudah disiapkan semua peralatan mandinya bu?
Mami : Sudah tante.
Papi : Ini dedeknya tantee.
(Asisten
membuka baju bayi dan memandikan bayi. Setelah selesai, asisten bidan pulang)
Papi dan Mami
bersenda gurau dengan putri cantik mereka. Tiba tiba datanglah nenek (ibu papi)
dan Bunda (kakaknya papi).
Nenek + Bunda:
Assalamualaikum.
Papi : Walaikumsalam. Eh ada nenek
sama bunda, ayo masuk. Dedek bunga lagi mimik di dalam kamar sama mami.
(Masuk Kamar)
Bunda : Eh dedek bunga lagi mimik.
Cantiknya anak bunda. Pagi pagi udah wangi.
Nenek : Ti, itu kamu kok pegang anakmu
kayak gitu. Kok ibu lihatnya kayak kaku yah ti.
Mami : Iya bu, Vetti rada takut
pegangnya bu. Belum berani.
Bunda : kenapa bisa kayak gitu ti?
Mami : Maklum pengalaman pertama kak.
Jadi belum begitu bisa. Mandikan saja masih sama asisten bidan kak. Ganti
bedongnya saja masih dibantu sama mama.
Vetti masih belum bisa perawatan bunga.
Nenek : Coba belajar nak. Kalau gak
belajar kan gak bakalan bisa.
Bunda : Iya dek. Kamunya harus belajar
supaya kamu bisa ngurus bunga.
Mami : Iya kak. Vetti pengen banget
bisa merawat bunga. Tapi gimana yah kak?
Bunda : Lah kamu kan bisa ngubungin
bidannya buat dikasih pendidikan sama
bayi kamu gitu. Kayak kakak kemaren waktu Rayhan lahir. Kakak kan belum
bisa apa-apa. Tapi belajar.
Papi : Iya juga mi. Coba besok kita
hubungin bidannya buat datang.
Nenek : Nah kan bisa gitu nak.
Mami : Iya bu.
(Keesokan harinya. Karena mami Vetti ingin belajar
merawat bayi. Maka Papi menghubungi bidan untuk datang pada saat memandikan
bayi. Sekaligus memberikan konseling)
Bidan+Asisten :
Assalamualaikum.
Papi : Walaikumsalam. Ada bu bidan.
Silahkan masuk bu, dedeknya di dalam kamar.
Bidan : Apa kabarnya bu? Dedeknya apa
kabar?
Mami : alhamdulillah saya dan dedek
baik-baik aja bu bidan. Tapi saya ada punya masalah bu bidan.
Bidan : Ada masalah apa bu Vetti?
Mami : Saya sampai sekarang belum bisa
memandikan bunga bu. Belum bisa mengganti pakaiannya, belum bisa menggendongnya
dengan benar. Tangan saya sering terlihat kaku bu.
Papi : iya bu. Istri saya masih
belum bisa.
Bidan : Oh begitu. Baiklah untuk kalau
untuk memandikan nanti yang memandikan bunga ibu Vetti, tapi dibawah pengawasan
dan ajaran saya. Begitu juga dengan memakaikan pakaiannya.
Mami : iya bu bidan. Jadi kita mandikan
sekarang?
Bidan : Iya. ayo sekarang bu Vetti buka
pakaiannya dedeknya. Bukanya pelan-pelan yah buk. Buka terlebih dahulu ikatan
bedongnya.
Nah sekarang ayo kita
mandikan.
Mami : Gimana ini cara pegangnya bu.
Bidan : Ayo sekarang ibu pegang badan
bayinya. Dengan hati-hati. Usap wajahnya, badannya, kasih sampo, kasih sabun,
siram, lalu keringkan.
Mami : Pakai baju lagi yah bu bidan.
Papi : Nah mami kan bisa mi.
Bidan : Iya. Bajunyanya kan tadi udah
disusun. Dedeknya letakkan diatas baju tadi. Kasih minyak telon, pakaikan kasa
tali pusatnya, pakaikan baju dan bedongnya. Nah tetek kan lah bu.
Papi : Iya bu bidan. Dedek bayinya
nggak dijemur bu?
Bidan : Iya pastinya bu supaya dedek
bayi kita tetap sehat dan badannya nggak kuning. Gimana bu? apalagi yang jadi
masalah?
Mami : Saya pegangnya udah benar belum
bu?
Bidan : Sudah benar. Memang masih agak
kaku, tapi lama-lama pasti biasa. Oh iya bu Vetti, itu setiap habis mandi
dedeknya dipakaikan kasa kalau tali pusatnya belum lepas. Kalau dedeknya nangis
atau rewel, berikan ASI atau dicek popoknya, mungkin dia pipis atau eek. Dedek
bayi kita harus tetap hangat, jangan sampai dia kedinginan.
Papi : Iya mi. Mami banyak banyak
aja belajar dan mencoba. Nanti pasti bakalan bisa mi.
Mami : Iya pi. Berapa lama tiap pagi
itu dedeknya harus dijemur bu?
Bidan : Lebih kurang 15 menit bu.
Mami : Oh ya bu bidan.
Bidan : Gimana ibu Vetti udah mengerti?
Atau ada amasalh lain lagi?
Mami : Alhamdulillah bu bidan saya
mengerti. Sejauh ini tak ada lagi.
Papi : Oh iya bu bidan, nanti kalau
kami ada masalah kami hubungi ibu yah bu.
Bidan : iya pak, kalau ada masalah
hubungi saja saya. Saya dengan senang hati akan membantu. Baiklah kalau begitu
saya pamit dulu yah bu pak.
Mami : Iyya bu bidan. Terima kasih
banyak yah bu.
Bidan : Sama-sama bu.
Papi : Ayo saya antar bu.
Terima aksih banyak yah
bu.
Bidan : Sama-sama. Assalamualaikum pak.
Dengan berjalannya waktu akhirnya ibu
Vetti dapat merawat bayinya dengan baik. Tidak ada lagi masalah yang dialami bu
Vetti dan pak Martin dalam merawat putri cantiknya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar